Berolahraga di usia 40

Gampang capek, Lemah letih lesu, Selalu butuh boosting, Jadi lembek badannya, Eh pipis gga sengaja.
Ngalamin? Atau pernah baca? silahkan komen dibawah.

Apa yang terjadi pada tubuh kita menjelang Usia 40 atau saat kita mulai menua.

Yang utama adalah perubahan hormonal (yang mengatur system reproduksi dan pencernaan), ini sangat mempengaruhi perubahan pada tubuh kita.

Estrogen, Progresteron, Testoteron, termasuk Ghrelin dan leptin akan mengalami fluktuasi, naik turun.

Menurunnya Hormon Estrogen menyebabkan : Metabolisme yang melambat, memudahkan penambahan lemak pada tubuh khususnya sekitar pinggang,

Osteopenia, atau penurunan massa tulang, yang membuat system penggerak kita melemah,

Sarcopenia atau menurunnya massa otot, membuat komposisi tubuh yang berubah (menjadi lembek) dan berkurangnya pasukan pembakar kalori kita, berkurangnya kekuatan tubuh, termasuk otot penahan pipis, ini selain karena estrogen karena menurunnya testoteron

Mudah lapar karena berkurangnya Ghrelin si tukang penginfo rasa lapar dan berkurangnya leptin si tukang penginfo saat kita kenyang

Tubuh kita juga mulai lambat dalam merespon insulin, jadi regulasi gula darah berkurang, hasilnya, kita mengakomodasinya dengan makanan

Penurunan Estrogen dan progresteron ini bisa juga membuat mood swing, inget kalau kita sedang PMS, stress membuat kurang tidur, gelisah.

Jantung dan Otak kita pun mulai mengalami penurunan fungsi.

Lalu apa hubungannya semua itu dengan olahraga?

Olahraga menghasilkan Endorphine yang boosting mood kita, jadi seneng lagi, jadi aktif lagi.

Olahraga khususnya Latihan kekuatan dan cardio, bisa membantu kita untuk memperlambat proses degenerasi ini, tentu di barengi dengan asupan makanan bernutrisi makro dan mikro yang seimbang.

Latihan Kekuatan

Membantu kita meningkatkan massa otot dan massa tulang, sehingga pasukan pembakar kalori akan kembali dan tubuh tetap kuat baik postur, bentuk, maupun tenaga.

Cara nya :

  • Mulai dengan berat tubuh
  • Cari bantuan Personal trainer atau orang yang berpengalaman saat mulai
  • menambahkan beban seperti dumbbell/kettlebell/barbell
  • Lakukan secara bertahap, dengan menambah berat atau jumlah repetisi
  • Teknik adalah yang paling utama disini, selain mengoptimalkan hasil juga menghindari cidera (karena bertambah usia juga memperlambat kemampuan tubuh kita untuk healing atau memperbaiki diri).

Latihan Cardio, melatih jantung, lakukan bertahap juga, jalan, bersepeda atau lari, lakukan dengan memperhatikan teknik dan kemampuan tubuh saat itu.

Latihan mobilitas dan kesimbangan, ini juga sangat berguna, karena dengan bertambahnya usia elastisitas tubuh kita juga menurun, sendi sendi kita perlu selalu digerakan dan dilatih untuk mendapatkan ruang gerak atau range of motion yang sesuai dan mendukung aktifitas harian kita. Latihan keseimbangan ini juga membantu menguatkan core tubuh dan menghindarkan kita dari kecelakaan kecil seperti terjatuh.

Jadi, masuk kepala 4 artinya : olahraga, nutrisi seimbang, istirahat atau relaksasi yang cukup jadi lebih penting, untuk tubuh kita bisa berfungsi lebih optimal.

Udah gga boleh mager lagi, inget, gerak sedikit lebih baik dari pada tidak sama sekali dan mari kita rayakan penuaan ini.

Love

AI

4 thoughts on “Berolahraga di usia 40”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *